Antasari beberapa kali berjanji akan membongkar siapa dalang sesungguhnya di balik kematian Nasrudin.
https://dumaibisnisonline.blogspot.com/2016/11/antasari-beberapa-kali-berjanji-akan.html
EraRiau.com {Jakarta}- Suasana Hotel Grand Zuri hari itu berbeda dari biasanya. Tempat yang berada di Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan, Banten tersebut akan menjadi lokasi Antasari Azhar dalam merayakan syukuran atas kondisi yang dirasakan saat ini.
Mantan Ketua KPK itu kini menghirup udara bebas sejak Kamis 10 November 2016. Ia dinyatakan bebas bersyarat setelah mendekam secara fisik selama 7,5 tahun di Lembaga Pemasyarakatan Tangerang, Banten.
Dalam perjamuan yang dibalut suasana hangat itu, hadir Wakil Presiden Jusuf Kalla. Pria yang akrab disapa JK itu tiba pukul 11.15 WIB.
Kedatangan JK disambut Antasari yang mengenakan kemeja krem dan peci hitam. Keduanya lantas berjalan berdampingan. JK yang memakai batik biru lengan panjang hanya melempar senyum ketika mengikuti langkah Antasari menuju ruang acara.
Selain JK, ada juga sejumlah pejabat dan mantan pejabat negara yang hadir. Antara lain, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, mantan Jaksa Agung Basrief Arief, dan mantan Wakil Jaksa Agung Darmono.
Namun dalam deretan kursi itu tak terlihat sosok Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Saat ditanyakan, pihak sohibul bait enggan mengungkapkan alasannya.
"Kenapa itu ditanyakan? Janganlah saya dibenturkan dengan itu, tidak ada masalah saya dengan SBY," kata Antasari.
Dia hanya menjelaskan bahwa orang-orang yang diundang adalah yang punya kedekatan secara pribadi dengannya. Mereka adalah orang yang telah mendukung dan peduli saat dia terpuruk.
"Ya kedekatan personal, nurani. Artinya, dia peduli ketika saya di dalam (penjara), dia support," ujar dia.
Antasari sebelumnya pernah mengungkapkan rasa herannya sampai dijebloskan ke dalam penjara.
Menurutnya, dia telah mengabdikan diri untuk negara hingga menomorduakan keluarga. Namun pengorbanan itu justru menyeretnya ke dalam jeruji besi.
"Negara justru memasukkan saya (ke penjara). Yang memimpin negara maksudnya," ujar Antasari di Palembang, Rabu 23 November 2016.
Saat ditanya siapa pemimpin negara yang dimaksud, Antasari menepis bahwa ucapannya itu menyindir pemimpin negara sebelumnya.
"Loh, kan yang masukin saya negara. Kan jaksa penuntut negara yang masukin saya. Ini jangan dipelintir. Sudah cukuplah, Indonesia sudah kondusif, jangan buat panas," ujar Antasari.
{Liputan6.com}


Posting Komentar