Kader Pemuda Pancasila Bengkalis, MInta Ketua MPC Mengundurkan Diri

EraRiau.com {Bengkalis}-    Setelah mendatangi rumah ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila (PP) kabupaten Bengkalis Ikhwanal Amri S.Sos, Kamis (08/12/2016) lalu, belasan kader PP Bengkalis pada Selasa (13/12/2016) kembali mendatangi rumah ketua MPC.

Sayangnya, untuk kedua kali sejumlah kader tersebut kembali gagal menemui Ikhwanal Amri, dan massa yang berencana menggelar aksi demo hanya menitipkan kembali surat permintaan pengunduran diri Ikhwanal Amri sebagai ketua MPC. Pendemo ditemui oleh orang tua korban, karena informasinya Ikhwanal Amri sedang diluar kota.

Koordinator rombongan Broery Julianto yang mendatangi rumah ketua MPC terlihat kesal dan kecewa karena sudah dua kali hanya ditemui pihak keluarga. Namun menurutnya, ia bersama kawan-kawan akan tetap mendesak supaya Ikhwanal Amri mundur sebagai ketua MPC PP Kabupaten Bengkalis karena telah gagal menjalankan roda organisasi, sehingga yang muncul hanya konflik horizontal dan vertikal.

"Kami sengaja datang lagi ke rumah Ikhwanal Amri untuk mempertanyakan surat pengunduran diri bersangkutan yang Kami serahkan lima hari lalu. Tapi lagi-lagi yang menemui kami hanya pihak keluarga dan yang bersangkutan entah berada dimana. Intinya tuntutan Kami tetap satu yaitu meminta dia supaya mundur baik-baik sebagai ketua MPC PP Kabupaten Bengkalis,"ungkap Broery Julianto.

Dikemukakannya lagi, aksi yang mereka lakukan tidak lebih sebagai bentuk keprihatinan terhadap roda organisasi yang semakin tidak tentu arah, termasuk mundurnya sejumlah pengurus teras dan lebih setengah pengurus yang tercantum dalam Surat Keputusan (SK) kepengurusan sudah non aktif.

"Tujuan Kami tidak lain menyelamatkan roda organisasi ini, karena sejak beliau (Ikhwanal Amri,red) menjadi ketua MPC yang terjadi hanya masalah disana-sini. Agenda organisasi tidak berjalan, sampai ada yang mengundurkan diri sebelum dilakukan pelantikan. Dan aksi Kami tadi merupakan keprihatinan terhadap perjalanan organisasi masyarakat terbesar ini, dan solusinya dia harus mundur sebagai ketua MPC,"papar Broery diamini Nazry dan Zulfikar mantan anggota Koti yang memilih mundur.






{Halloriau}