Panen Padi di Desa Mentayan, Bupati Sebut Petani Layak Dijuluki Pahlawan Pangan Sejati
https://dumaibisnisonline.blogspot.com/2016/12/panen-padi-di-desa-mentayan-bupati.html
EraRiau.com {Bengkalis}- Petani merupakan garis terdepan ketahanan pangan, sehingga para petani layak dijuluki pahlawan pangan sejati, karena berkat kerja keras dan pengorbanan para petani membuat kita semua bisa makan dan sehat.
Demikian
disampaikan Bupati Bengkalis, Amril Mukminin diwakili Staf Ahli bidang
Kemasyarakatan, Haholongan saat menghadiri panen padi musim tanam 2016
di Desa Mentayan, Kecamatan Bantan, Minggu (18/12/2016).
Oleh
sebab itu, Bupati memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada para
petani khususnya Desa Mentayan, umumnya petani di Kabupaten Bengkalis
yang tetap bertahan menjadi petani padi.
"Sebab,
ada kecenderungan dari sebagian petani kita, mulai mengalihfungsikan
lahannya menjadi perkebunan sawit maupun karet" ujarnya.
Dikatakan
Haholongan, saat membacakan sambutan tertulis Bupati Amril, bahwa
kebutuhan beras untuk Kabupaten Bengkalis sebanyak 56.031 ton setiap
tahun. Sedangkan jumlah produksi beras yang dihasilkan oleh petani baru
sekitar 16.861 ton.
"Ini
artinya kita masih kekurangan besar sebanyak 39.170 ton, akibatnya
untuk memenuhi kebutuhan tersebut, kita harus mengimpor atau
mendatangkan besar dari daerah lain" ungkapnya.
Kondisi
tersebut, imbuhnya, tentunya merupakan sebuah tantangan besar dan
sekaligus peluang pagi kita semua, untuk meningkatkan hasil produksi
padi di daerah ini. Meskipun belum sepenuh kita bisa memenuhi kebutuhan
beras di Kabupaten Bengkalis, namun dengan tekad dan usaha keras, setiap
tahunnya kita harus berupaya untuk memperkecil jumlah impor beras dari
luar daerah.
Dijelaskannya,
untuk meningkatkan hasil produksi padi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab)
Bengkalis, Provinsi Riau maupun Pemerintah Pusat, tetap konsisten
mengalokasikan dana peningkatan produksi padi dan program pembinaan.
Seperti, memberikan bantuan benih padi, pupuk, pestisida, perbaikan
jalan usaha tani, perbaikan jaringan irigasi dan alat mesin pertanian.
"Selain
itu, Pemerintah juga melakukan sistem upaya meningkatkan produksi padi
melalui sistim pertanaman padi jajar legowo (Jarwo), seperti yang
dilakukan di hamparan lahan padi seluas 200 hektar di Desa Mentayan
Kecamatan Bantan ini" ungkapnya lagi.
Apresiasi
kepada petani di wilayah berjuluk Negeri Junjungan karena tidak
mengalihfungsikan lahan juga disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan
Peternakan Provinsi Riau, Askardiya R Patrianov, bahkan dirinya
mengharapkan Bengkalis menjadi lumbung padi di Pantai Timur Sumatera.
"Kami
sangat bangga dengan para petani di Kabupaten Bengkalis karena tidak
mengalihfungsikan lahan dan menerapkan sistim Jarwo yang mencapai 80
persen. Semoga hal ini dapat dipertahankan atau bahkan dapat
ditingkatkan lagi sehingga menjadikan Bengkalis sebagai lumbung padi di
Pantai Timur Sumatera" harapnya.
Selain
Haholongan dan Askardiya R Patrianov, panen padi ini juga dihadiri
perwakilan Balai Besar Peramalan Organisme Penggangu Tumbuhan selaku
Penanggung Jawab Upsus Pajale Riau, Elwidar Is, Kasdim 0303/Bengkalis
Mayor Inf Ricad Harisab, Danramil 01/Bengkalis Mayor Inf Irwan,
Sekretaris Camat Bantan, H Jundi Mustari dan sejumlah pejabat teras
lingkup Pemkab Bengkalis.
( pantauriau group )
Posting Komentar