Sekolah Dasar SDN JAUH 026 Desa Bukit Kerikil Pungut Biaya Uang Sekolah Sebesar Rp 50.000 / Murid
https://dumaibisnisonline.blogspot.com/2016/08/sekolah-dasar-sdn-jauh-026-desa-bukit.html
Eradumai.com (Bengkalis)_Ironis saat ini masih saja ada sekolah yang melakukan pemungutan biaya sekolah,yaitu sekolah di kampung Sidodadi Desa Bukit Kerikil Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis yaitu Sekolah Dasar SD Negeri Jauh 026. Anak anak sekolah ini harus membayar uang sekolah sebesar
Rp 50.000 per murid sekedar memenuhi biaya bensin seorang ibu guru honorer bernama Elra Satiwi ( Tiwi) yang sudah menginjak 3 tahun mengajar di sekolah ini. Jarak yang ditempuh seorang guru honorer yang luar biasa pengabdiannya ini, kurang lebih 15 km dari rumahnya, menempuh jalan gambut yang sangat memprihatinkan, debu waktu musim kemarau dan becek berlubang bahkan sering jatuh jika kondisi musim hujan.
Padahal Peraturan Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia No.80 Tahun 2015 tentang Juknis Dana BOS.
1.Membebaskan pungutan bagi seluruh peserta didik SD/SMP/SMA/SMK Negeri,terhadap biaya satuan pendidikan.
2.Membebaskan pungutan seluruh peserta didik miskin dari seluruh pungutan dalam bentuk apapun,baik di satuan pendidikan negeri maupun swasta.
3.Meringankan beban biaya operasi satuan pendidikan bagi peserta didik di satuan pendidikan swasta.
Kemudian ditegaskan lagi Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia No.60 Tahun 2011,Larangan Pungutan Biaya Pendidikan Pada Sekolah Dasar Dan Sekolah Menengah..
Namun Peraturan Kemenetrian Pendidikan ini tidak berlaku bagi sekolah SD Negeri Jauh 026 ini,pasalnya pihak sekolah ini masih melakukan pungutan biaya sekolah terhadap muridnya.
Sahat Hutabarat S.Soso selaku kontrol sosial mengatakan kepada eradumai.com "Saya sangat prihatin terhadap Ibu guru Tiwi ini dengan kondisi infrastruktur yang sangat
memprihatinkan sudah 2 tahun mengajar secara bergantian untuk 10 orang
murid anak TK, 7 orang murid anak kelas 1 SD dan 9 orang murid untuk
kelas 4. Baru tahun 2016 ini ada seorang guru honorer lagi yg coba
membantu ibu guru Tiwi yaitu ibu guru Nur Hasanah. dengan rata rata mendapat 400ribu/bulan hasil sumbangan orang tua
murid, uang itu saya hitung hitung sudah habis untuk biaya bensin pulang
pergi Ibu guru Tiwi kerumah orang tuanya yang berjarak 30km"Ujarnya.
Lanjutnya" APBD kabupaten Bengkalis termasuk sepuluh besar di seluruh
Indonesia dan alokasi untuk anggaran pendidikan mencapai kurang lebih 20
persen.Tapi inilah fakta yang saya lihat di sebuah sekolah kabupaten
Bengkalis ini, dengan niat yang baik dan jaringan yang ada saya akan
mencari jalan keluar dan menemui uptd pendidikan dari tingkat
kecamatan, kabupaten, Provinsi bahkan mengusahakan akan menyampaikan ke
Staf Presiden di Jakarta agar ada kepedulian untuk sekolah ini, agar
hak hak dasar rakyat mendapatkan pendidikan berkualitas, negara harus
menjalankan tugas dan fungsinya"Paparnya.
Selanjutnaya Sahat Memaparkan kepada eradumai.com "Masyarakat di kampung Sidodadi terdiri kurang lebih 40
kepala keluarga dengan kehidupan dan kemiskinan yang sangat
memprihatinkan dan sering dikriminalisasi dalam kasus kasus konflik
agraria. 500 meter dari sekolah ini ada koorporasi besar Hutan Tanaman
Industri pemasok pabrik kertas Sinar Mas Group tapi kita menemukan
kondisi pendidikan seperti ini, ketimpangan itu sangat sangat
mengecewakan, APBD Kabupaten Bengkalis yang besar dan disampingnya
sebuah koorporasi Sinar Mas Group yang kita tahu menguasai lahan yang
sangat luar biasa luas dan berkitakadilan" kata Sahat Hutabarat
mendambakan perhatian yang sungguh-sungguh untuk aspek pendidikan ini mengakhirinya.
(Sahat-Budi Red)
(Sahat-Budi Red)
Posting Komentar