Kepala Rutan Bawa Napi Rekreasi dan Karaoke
https://dumaibisnisonline.blogspot.com/2016/09/kepala-rutan-bawa-napi-rekreasi-dan.html
Eradumai.com{Makassar}_Tindakan Kepala Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Soppeng, Sulawesi Selatan, Irfan, sungguh ngawur. Dia membawa 17 narapidana rekreasi ke Lejja, sebuah tempat permandian air panas di Kabupaten Soppeng sambil menikmati malam mingguan pada Sabtu (17/9).
Tak cuma berendam air panas, 17 napi ini juga dimanjakan dengan santap bersama dan berkaraoke bersama hingga malam hari.
Mendengar kabar tersebut, Kepala Kantor wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulsel, Sahabuddin Kilkoda, marah besar pada Irfan.
"Iya ini baru saja saya tegur, saya marahi kenapa dia, (Karutan) sampai
bawa para napi itu keluar rekreasi hingga malam hari," kata Sahabuddin
Kilkoda dengan nada tinggi saat dikonfirmasi, Senin, (19/9).
Setelah mendapat teguran, Irfan langsung meminta maaf. Pembelaan Irfan,
kata Sahabuddin Kilkoda, hanya sebagai hadiah karena 17 napi itu telah
bekerja full mengecat kantor dan memperbaiki atap. Rekreasi itu
dijadikan imbalan dari kerja keras belasan napi tersebut.
Alasan Irfan tadi diterima Sahabuddin. Dia menegaskan, napi tidak boleh
dibawa keluar apapun alasannya, kecuali jika status napi tersebut
adalah napi asimilasi atau tahap pembinaan untuk berbaur dengan
masyarakat.
Besok, tambah Sahabuddin, pihaknya membentuk tim untuk menyelidiki
kasus napi refreshing itu guna lakukan penyelidikan. Tujuannya, mencari
tahu, napi kasus apa saja yang mereka bawa keluar itu, apakah statusnya
asimilasi atau bukan.
"Tim ini juga nantinya akan mencari tahu apakah ada hadiah-hadiah yang
diterima Kepala Rutan ini atau pihak internal lainnya sehingga muncul
ide untuk bawa napi itu keluar jalan-jalan selain dari alasan karena
para napi itu telah dipekerjakan," jelasnya.
Ditambahkan, selain membentuk tim untuk mengusut, pihaknya juga kini
mewaspadai munculnya benih-benih kecemburuan dari napi lain. Jangan
sampai ada yang merasa berhak juga dibawa keluar jalan-jalan seandainya
disampaikan akan mendapat imbalan jika turut terlibat bekerja mengecat
dan memperbaiki atap gedung Rutan.
"Jangan sampai ada napi lain yang cemburu, ini bisa memicu keributan," ujarnya.***
Sumber: Merdeka.com
Posting Komentar