Diduga Lelang Mesin Apung Damkar di Inhil Syarat Rekayasa
https://dumaibisnisonline.blogspot.com/2016/11/diduga-lelang-mesin-apung-damkar-di.html
EraRiau.com {Inhil}_Diduga proses lelang Pengadaan 150 unit Mesin Apung Pemadam Kebakaran untuk Desa di Kab Inhil syarat rekayasa.
Indikasi ini tertangkap dengan kuat
dugaan adanya unsur kesengajaan dengan mengatur batasan waktu penyediaan
barang bagi peserta lelang. Akibatnya Negara ditaksir mengalami
kerugian hingga Ratusan juta rupiah.
Dilansir dari detikriau.org, indikasi
rekayasa pengadaan barang di satuan kerja Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Kabupaten Indragiri Hilir yang proses lelangnya dilakukan
melalui Unit Layanan Pengadaan (ULP) diawali dengan sengaja melakukan
proses lelang dipenghujung tahun.
Dengan kondisi ini panitia diduga memang
mengetahui secara persis bahwa saat dilakukan verifikasi lapangan tidak
akan ada satupun perusahaan pendukung yang sanggup mengadakan barang
sesuai dengan batasan waktu yang tercantum pada dokumen pengadaan.
Kuat dugaan, peserta lelang yang
di”atur” untuk dimenangkan sudah ditentukan dan sudah menyediakan
sejumlah barang yang dibutuhkan jauh hari sebelumnya.
Menurut keterangan sumber detikriau.org,
ia berani memberikan jaminan dengan ketersediaan waktu yang sedemikian
singkat tidak akan ada satupun pabrikan yang memiliki kesanggupan.
“Mau pabrikan pompa jenis apapun, saya
garansi tidak akan siap. Tidak akan ada satupun pabrikan yang mampu
mengadakan sebanyak 150 unit pompa apung dengan spesifikasi yang
dimintakan dalam tempo waktu sesingkat itu.” Ujar sumber memberikan
keterangan melalui sambungan telepon selularnya kepada detikriau.org,
ahad (13/11/2016).
Terkecuali memang diduganya, pemenang sudah diatur sehingga mereka sudah bisa mempersiapkan pemesanan barang sejak awal.
Diterangkannya, tidak akan mungkin ada
satu pabrikan-pun yang memiliki stok barang dengan type yang sama
sebanyak 150 unit. Karena pabrikan bukan hanya memproduksi satu type
produk. Paling ada 5 atau 6 unit sebagai contoh produk. Jika nantinya
ada pesanan, baru melakukan produksi.
“setelah ada kepastian pesanan, pompanya
diproduksi dulu. Nanti baru dirakit dengan engine-nya. Enginenya
sendiri harus diimport dari Negara Jepang, kemudian baru dirakit bersama
mesin pompanya,” jelasnya
Permasalahannya menurut sumber, dari
pabrikan pompa di eropa (ceko. red) yang ianya ditunjuk sebagai
distributor, untuk engine “Honda”-nya, saat ini stok hanya ada 100 unit.
“Terlepas jika memang pemenang memasok dari pabrikan lain, saya tidak
mengetahui persisnya,” dikecualikannya.
Di Ceko menuruntya, ada tiga pabrikan. Tapi kondisinya pasti sama karena engginenya sendiri hanya tersedia 100 unit.
Selain Ceko, Negara pabrikan yang biasa
masuk ke Indonesia ada dari Polandia 1 pabrikan, namanya Niagara.
Kemudian Amerika ada 2 pabrikan.
“Tapi apapun pabrikannya, saya yakini
tidak akan mampu mengadakan mesin pompa apung sebanyak 150 unit dalam
waktu singkat. Terkecuali sekali lagi, salah satu rekanan peserta sejak
awal sudah pasti 100% akan dimenangkan dan melakukan pemesanan sejak
jauh-jauh hari.” Pungkasnya.
Untuk sekedar diketahui, Pengadaan Pompa
Apung Pemadam Kebakaran untuk Desa di Inhil dengan pagu dana sebesar
Rp. 12,150 Miliar ini berdasarkan penayangan dari website
lpse.inhilkab.go.id dimenangkan oleh CV New Sentosa dengan Harga
Penawaran Rp. 11,088 Miliar.
CV New Sentosa sendiri merupakan penawar terendah di urutan ke 7 dari 9 perusahaan yang diverifikasi.
Sementara calon pemenang dengan Harga
penawaran terendah sebesar Rp 10.044 Miliar digugurkan dengan alasan
ketidaksanggupan perusahaan pendukung menyediakan permintaan barang
sesuai batas waktu yang terlampir dalam dokumen pengadaan.
Diterangkan setidaknya perusahaan pendukung menyanggupi memasok barang dalam waktu 45 s/d 60 Hari Kalender.
Harusnya jika lelang diadakan jauh-jauh
hari, dengan ketersediaan waktu yang mencukupi, Pemkab Inhil hanya
mengeluarkan biaya sebesar Rp.10,044 miliar untuk mengadakan 150 unit
mesin pompa apung bukannya sebesar Rp. 11,088 miliar.
ataukah mungkin memang benar adanya dugaan “rekayasa”.
Hingga berita ini dirilis belum mendapatkan komfirmasi dari pihak ULP.
Sumber : Detikriau.org
Posting Komentar